Angryjournalist.com memberi ruang lapang bagi semua jurnalis yang frustasi untuk marah-marah, berkeluh kesah, mengecam, mengritik, mencaci-maki dan segala bentuk ekspresi kekecewaan terhadap editornya, pemilik modal maupun siapa saja. Syaratnya cuma satu; tidak perlu pakai identitas terang benderang.
Siapapun, ya jurnalis manapun, boleh asal njeplak. Maka, isinya pun macam-macam. Situs begini mungkin justru menyumbang banyak hal buat jurnalisme dibanding situs yang melulu bicara sisi baik jurnalisme.Kiyoshi Martinez, pembikin AngryJournalist.Com juga punya alasan ‘filosofis’.
Martinez semula jurnalis, sekarang Illinois Senate Republican Communications & Public Affairs Staffer at State of Illinois. Salah satu tugasnya memantau liputan media soal lembaga tempat dia cari makan.
AngryJournalist.com is for the underpaid, overworked, frustrated, pissed off and ignored media professionals to publicly and anonymously vent their anger. Share your story. With any luck, you’ll feel better.Isu upah rendah jurnalis di Amerika Serikat yang tak sebanding dengan beban kerja yang kelewatan juga jadi inspirasi Martinez untuk menampung keluh kesah seputar jurnalisme. Mengutip sebuah penelitian yang linknya sudah mati, Martinez menekankan bahwa “31 persen jurnalis muda mengaku sebetulnya ingin meninggalkan profesi itu”.
Ia memberi gambaran serba buruk soal jurnalisme, ”The problem is that salaries are so low that it makes it financially stressful to be in journalism.” Martinez tidak suka pasang iklan di blog marah-marah itu. Ia hanya berjualan kaos yang mungkin sebagian pesannya menarik.
Antara lain, Low pay causes writer’s block atau Print is Dead. Harganya 20 dolar AS, jadi tidak direkomendasikan untuk dibeli saat nilai tukar rupiah sekarat begini. Kalau berminat, contek saja pesannya, tuliskan sendiri di kaos oblong Cap Lombok dengan spidol. :))
Bagaimana dengan HappyJournalist.Com? Ia tentu berkebalikan 180 derajat. Lebih cengengesan dan optimistik. Ada jurnalis yang bungah hanya karena editor barunya cakep. HappyJournalist.Com adalah bikinan Joe Murphy, bekas reporter dan sekarang progammer situs Denver Post. So, why are you angry or happy today?
First published in Telisik Jurnalisme